| Tanggal Rilis | : | 2 Desember 2015 |
| Ukuran File | : | 0.83 MB |
Abstraksi
Pada bulan November 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Angka inflasi ini berada dibawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,21 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 69 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 2,35 persen diikuti oleh Kota Bau-Bau sebesar 1,27 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Ternate sebesar 0,02 persen diikuti Kota Bekasi sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan terkecil di Kota Manado sebesar 0,01 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,66 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan November 2015 sebesar 0,17 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,34 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,34 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,19 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,14 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,10 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada Kelompok Sandang sebesar 0,19 persen dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,02 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (November 2015 – Desember 2014) sebesar 2,47 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (November 2015 – November 2014) sebesar 4,74 persen.
