Tanggal Rilis | : | 1 September 2015 |
Ukuran File | : | 0.82 MB |
Abstraksi
Pada bulan Agustus 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,39 persen. Angka inflasi ini sama dengan angka inflasi nasional yang juga tercatat sebesar 0,39 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen diikuti oleh Kota Bengkulu sebesar 1,99 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 1,77 persen dan terendah di Kota Singkawang sebesar 0,01 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,45 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,16 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Agustus 2015 sebesar 0,39 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 7,08 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,41 persen dan Kelompok Kesehatan sebesar 0,38 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,23 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,19 persen; Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,11 persen dan Kelompok Sandang sebesar 0,03 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Agustus 2015 – Desember 2014) sebesar 1,55 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Agustus 2015 – Agustus 2014) sebesar 5,28 persen.