Tanggal Rilis | : | 19 November 2018 |
Ukuran File | : | 0.85 MB |
Abstraksi
Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat pada Maret 2018 mencapai 737,46 ribu orang (14,75 persen). Jika dilihat dalam periode September 2017 - Maret 2018, jumlah penduduk miskin berkurang 10,66 ribu orang (0,30 persen).
Selama periode September 2017 - Maret 2018, secara absolut penduduk miskin di daerah perkotaan meningkat sekitar 1,83 ribu orang (dari 368,55 ribu orang pada September 2017 menjadi 370,38 ribu orang pada Maret 2018), sebaliknya di daerah perdesaan penduduk miskin berkurang sebanyak 12,49 ribu orang (dari 379,57 ribu orang pada September 2017 menjadi 367,08 ribu orang pada Maret 2018).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 16,23 persen, turun menjadi 15,94 persen pada Maret 2018. Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 14,06 persen pada September 2017 menjadi 13,72 persen pada Maret 2018.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Ini terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. Pada Maret 2018, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 73,98 persen untuk perkotaan dan 76,32 persen untuk perdesaan.
Pada periode September 2017 - Maret 2018, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di perkotaan maupun di perdesaan mengalami peningkatan. Untuk perkotaan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) meningkat dari 3,001 pada September 2017 menjadi 3,241 pada Maret 2018. Untuk perdesaan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) meningkat dari 2,316 pada September 2017 menjadi 2,448 pada Maret 2018. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan maupun di perdesaan cenderung menjauh dari Garis Kemiskinan. Selanjutnya, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan maupun perdesaan juga mengalami peningkatan. Untuk perkotaan, Indeks Keparahan (P2) meningkat dari 0,762 pada September 2017 menjadi 0,905 pada Maret 2018. Untuk perdesaan, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) meningkat dari 0,522 pada September 2017 menjadi 0,601 pada Maret 2018. Dengan meningkatnya P2 berarti kesenjangan diantara penduduk miskin di perkotaan maupun di perdesaan semakin melebar.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat (Statistics Indonesia Lombok Barat Regency) Jl. Sukarno Hatta
Giri Menang
Gerung
Lobar
Telp (0370) 681490
Faks (0370) 681490
Mailbox : bps5201@bps.go.id
Tentang Kami