Tanggal Rilis | : | 2 Desember 2015 |
Ukuran File | : | 0.64 MB |
Abstraksi
Pada bulan Mei 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,28 persen. Angka inflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,50 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 81 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,24 persen diikuti oleh Kota Tual sebesar 1,59 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Pangkal Pinang sebesar 0,61 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,34 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,06 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Mei 2015 sebesar 0,28 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,59 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,32 persen; Kelompok Pendidikan, dan Rekreasi & Olah raga sebesar 0,29 persen; Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,25 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,19 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,13 persen dan Kelompok Kesehatan sebesar 0,10 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Mei 2015 – Desember 2014) sebesar 0,51 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Mei 2015 – Mei 2014) sebesar 6,53 persen.