Statistik Gender Kabupaten Lombok Barat 2022

Diskriminasi gender masih berlangsung di berbagai aspek kehidupan diseluruh dunia, walaupun ditemukan banyak sekali kemajuan dalam kesetaraangender pada beberapa dekade terakhir ini. Sifat dan tingkat diskriminasi sangatberagam di berbagai negara atau kawasan, namun polanya sangat mengejutkan.Tak ada satu kawasan pun di negara-negara berkembang berlaku kesetaraanlaki-laki dan perempuan dalam hak-hak hukum, sosial, dan ekonomi. Kesenjangangender terjadi begitu luas dalam hal akses terhadap dan kendali atas sumber daya,dalam kesempatan ekonomi, dalam kekuasaan, dan dalam hak bersuara politik.Meskipun perempuan dan anak perempuan menjadi pemikul langsung bebanterberat dari ketidaksetaraan ini, beban itu akan diderita juga oleh masyarakat, danpada akhirnya akan merugikan setiap orang (Bank Dunia, 2001:1).Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya terus menerus yangdilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upayapembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh penduduk tanpamembedakan jenis kelamin tertentu.Namun tidak dapat dipungkiri, dalam pelaksanaannya masih terdapatkelompok penduduk yang tertinggal dalam pencapaian kualitas hidup.Ketertinggalan ini disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali salingberkaitan antara satu dengan lainnya.Persoalan yang menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setaraantara lain adalah pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentangkesetaraan dan keadilan gender, persoalan budaya atau persoalan lainnya yangterkadang dapat menjadi faktor penghambat untuk mencapai keseimbangangender.Dalam rangka membantu pemerintah daerah mendapatkan statistik danindikator terkait peran serta perempuan dalam pembangunan, BPS KabupatenLombok Barat menerbitkan publikasi Statistik Gender Kabupaten Lombok BaratTahun 2022.Penyusunan publikasi ini bertujuan untuk menyajikan data yang dapatmenggambarkan dengan jelas kondisi perempuan dibandingkan laki-laki terkaitmasalah kependudukan, rumah tangga, pendidikan, kesehatan, dan keluargaberencana, ketenagakerjaan, sosial ekonomi rumah tangga, sektor publik,perumahan dan fasilitasnya.